LEXICAL PRIMING AND GRAMMATICAL CREATIVITY
CORPUS LINGUISTICS VERSUS TATABAHSA GENERATIF
Pembahasan mengenai kreativitas gramatikal dibawah ini merupakan pembahasan pada bahasa infleksional yakni bahasa Inggris.
Ahli tatabahasa tradisional telah menentukan tujuan mereka dnegan menggandeng teori Noam Chomsky “untuk mereka perbedaan bahasa dari kalimat tersusun dengan benar (gramatikal) dan kalimat yang tidak gramatikal telah menjadi pertimbangan yang utama. Mereka tidak tertarik pada “kemungkinan” yang terjadi karena “satu peristiwa” dan hanya percaya pada kemungkinan yang ada pada peristiwa-peristiwa, atau kejadian yang lazin dan telah berulang kali terjadi. Kebanyakan dari data yang telah mereka temukan contohnya dan sulit untuk dipertimbangkan dalam berbagai konteks. Data-data ini telah dipertimbangkan sebagai bahan kreatifitas tata bahasa.
Contohnya data yang menuujukkan kecepatan dan kenaturalan. Dan korpus yang baru saja saya temukan mengabaikan corpus yang ditemukan oleh carter (2004).
JENIS KREATIVITAS
1. Tipe Creativitas ala Chomsky
Ada banyak kali penggunaan istilah ‘kretivitas yang berulang’ dan relasi kreativitas ini berulang. Ada pandangan Chomsky (1957) menjelaskan kretivitas sebagai sifat dasar (fundamental property) dari bahasa. Teori ini disebut Chomskian teori. Chomskian bukan kita sebut kalimat, kita baru saja membaginya bahwa kemampuan penutur asli untuk menciptakan dan menyusun kosa kata baru dari satu kata merupakan keahlian yang peru dijelaskan oleh linguist.
Pandangan lain menjelaskan bahwa “ada makna sastra dari kreativitas –teks asli yang memperbaharui bahasa dan memaksa kita untuk berpikir dan melihat hal-hal dengan cara baru. Jika kebahasaan (linguistik) tidak mampu mengungkapkan hal menarik mengeni kesusastraan bahasa maka itu adalah hal yang menandakan kita belum memperoleh jantung/ inti dari disiplin yang kita tekuni.
Pencetus jenis kreativitas –tipe Chomsky- menyatakan bahwa kreativitas tidak dapat dilihat karena hal itu ada disekitar kita. Semua kreativitas itu merupakan persentasi hal sederhana dari kalimat-kaliamat kreativitas. Kesepakatan mengenai apakah lexical priming dapat dipertimbangkan bukan hanya untuk kenaturalannya tapi juga untuk kemungkinan yang muncul jika kata tersebut diprimingkan. Untuk melakukan ini kita akan mempertimbangkan beberapa sisi kreativitas. Diantaranya,
1. Keaslian kategori gramatikal
2. Status kata
3. Isu infleksional dan phonological priming (priming fonologi)
4. Perpindahan dari gramatikal menuju gramatikal priming dan hubungan diantara dua unsur yakni leksikal priming dan textual choices (pilihan textual)
PENJELASAN INFLEKSIONAL DAN KREATIVITAS GRAMATIKAL
Infleksi tidak pernah merubah kategori sintaktik kata atau morfem pada kata tempat morfem itu melekat. Contoh ini terdapat dalam bahasa Inggris, seperti:
I sail the ocean blue
He sails the ocean blue ( morfem terikat atau sufiks –s merupakan pemarkah present tense)
John sailed the ocean blue (tense)
John has sailed the blue ocean
John is sailing the ocean blue
English is not a highly inflected language (only those mentioned thing above and in pluralizing a count noun). Bahasa Inggris bukan bahasa yang memiliki banyak infleksi atau infleksional yang tinggi.
Hal yang menarik dari bahasa Inggrsi sebagai bahasa Infleksi morfem adalah mereka selalu melingkungi morfem derivasional, seperti un+like+ly+hood menjadi unlikelyhood.
Un+grammat+ical+ity ketidak gramatikalan.
Beberapa relasi gramatikal dapat diekspresikan dalam bentuk infleksional dan sintaktik, contohnya :
Secara morfologi dan sintaktik
No Morphologically Syntactically
1 The boy’s book is blue
Buku anak laki-laki itu biru The book of the boy is blue
Bukunya anak laki-laki itu biru
2 He loves book
Dia suka buku He is a lover of the books
Dia seorang pencinta buku
3 The plane which fly are red
Pesawat yang terbang itu merah The flying plane are red
Pesawat terbang itu merah
4 He is hungrier than she
Lelaki itu lebih lapar disbanding perempuan itu He is more hungry than she
Lelaki itu lebih lapar dari wanita itu
KATEGORI GRAMATIKAL
Telah dijelaskan fungsi gramatikal dan kategori gramatikal. Hunston dan Francis (2000) telah mengemukakan bahwa fungsi gramatikal dapat diformulasikan dalam istilah atau term kategori gramatikal. Hoey menggunakan fungsi gramatikal seperti subjek dan objek.
Pada bagian empat, saya membandingkan koligasi hiponim dan sinonim satu sama lain.
Untuk memahami kategori gramatikal mari kita tengok makna koligasi pada bab tiga sebelumnya. Secara literal makna koligasi dapat diartikan sebagai
“pernyataan pada level tata bahasa dalam term kata dan kelas kalimat atau kategori yang sama dan inter-relasi dari kategori koligasi ini, kategori relasi tidak harus dilihat sebagai relasi diantara dua kata seperti diantara kata watched dan him dalam I watched him tapi diantara dua kata ganti orang, orang pertama tunggal nominative bentuk verba past tense transitif dan orang ketiga tunggal dalam bentuk objektif.” Koligasi juga dapat didefinisikan menjadi tiga point
1 satu grup gramatikal kata atau urutan kata menjaga (atau menjaga) dan dalam grupnya atau pada tingkat yang lebih tinggi
2. Fungsi gramatikal lebih mendekati atau mencegah pada grup kata yang mereka terlibat. Kategori gramatikal dapat menentukan kata yang bisa masuk pada grupnya
3. Tempat dalam urutan kata atau urutan kata lebih dan mencegah.
• John Rupert Firth (1890-1960), yang mendefinisikan Koligasi sebagai "keterkaitan kategori tata bahasa dalam struktur sintaksis."
Secara gamblang, ahli bahasa ute mengemukakan bahwa kolokasi terdapat pada tingkat kata sementara koligasi terdapat pd atingkat sintaksis. Linguist Ute Römer has observed, "What collocatioN is on a lexicAL level of analysis, colligation is on a syntactic level.
Seperti pada bagian empat aku akan membandingkan koligasi dari hoponim dan sinonim. Maksud saya telah membandingkan consequences (konsekuensi) tidak dengan keengganan, “pertanyaan” atau “use” tapi dengan “taught” atau “jika/ if” atau saya telah membandingkan consequences dengan aversion.
Pernyataan yang “consequence” yang secara tipikal dioperasikan sebagai nomina adalah daftar kolokasi dan koligasi. Klaim konsequensi dalam nomina adalah benar mengenai klaim tentang kolokasinya,koligasi dan asosiasi semantic. Status nominalnya adalah produk dari seperangkap cluster dari kolokasi dan koligasi yang hanya menjadi terlihat ketika kata itu menjadi ada.
Seperti semua priming, priming untuk kategori gramatikal adalah masalah tendensi dari pada kebutuhan. Maka lexical item “winter” digunakan dalam Bryson (dan my) kalimat sebagai nomina dapat juga digunakan sebagai verba (I’ll winter in the Brusels)
If you number ends in ‘D’, you already Gift Aid your donotations.
Walaupun ada hal yang menarik untuk mengatakan tentang supporter dan D, itu diberikan bahwa saya ingin menghadiri pertemuan tersebut.
Ekspedisi kembali ke Inggris, telah menyelematkan laki-laki yang tertinggal di Winter di pulau gajah dan menjemput golongan dari McMurdo sound.
Jika kita menerima kategori gramatikal adalah label untuk mengkombinasikan priming, kita juga harus menerima bahwa priming dari beberapa kata dan urutan kata akan tidak memperbolahkan aplikasi dari konfensi label gramatikal (atau label lain). Sinclair (1991), contohnya menyetujui mengenai perlakuan preposisi “of” menunjukkan bagaimana kolokasi dan koligasinya adalah secara substansial berbeda dari kata lain yang kita beri sebagai label preposisi to.
KATA VS LEXICAL ITEM
Posisi artikulasi dalam bagian pertama dari buku telah dibahas dalam beberapa tahun terakhir.
Makna lexical item dan komen
“jika model lexical item dijelaskan giliran hanya satu dan keberhasilan komputasi pencarian dan kemudian teks akan dianalisis dalam unit rantai/string dari unit secara statistic independen dan dari sisi lain. Kategori struktur utama adalah yang telah dikemukakan disini adalah – kolokasi, koligasi, dan semantic preference dan semantic prosidy- dan hubungan inter-relasi akan dielaborasi dan akan mengasumsi sebagai pusat daripada peran peripheral dalam deskripsi bahasa”
Gagasan yang tepat mengenai LEXICAL ITEM kombinasi “hypothetically” + ‘modal auxiliary’ + ’denial’ + ‘production/ receipt of communication ’ + hear atau say
KATA VS RANGKAIN FONOLOGI
Kata masih menjadi masalah. Saya telah memformulasikan dalam istilah kata dan belum seperti yang Sinclair kemukakan kata sering digolongkan sebagai dalam entitas yang lebih luas. Kemudian ada banyak bahasa yang batas kata (word boundary) adalah problematic dan dimana fenomena yang telah saya gambarkan dalam buku ini dioperasikan pada unit yang lebih besar dibandingkan kata dalam bahasa Inggris.
Priming dari kata adalah contoh bentuk nesting. untuk kebanyakan para penutur sl adalah diprimedkan dengan slippery quality dalam slip (tetapi juga untuk way dan shod) slippery diprimedkan untuk memiliki kolokasi seperti slope (namun juga untuk consumer) dan slippery diprimekan secara negative untuk mencegah fungsi subjek dalam klausa dan secara positif untuk mengakhiri klausa juga sebagai objek preposisi atau sebagai objek langsung.
PRIMING DAN GRAMMAR
Pertama kita mengakui bahwa priming digunakan dalam tempat pertama untuk meluaskan suara seperti silabel, cara natural selanjutnya adalah mengenal bahwa silabel seperti –ing, to dan ful memiliki primingnya masing-masing. Disini penulis menekankan bahwa walaupun ada yang disebut dengan grammatical creativity. Kekretivitisan itu tetap mengikuti aturan berdasarkan kata yang menjadi “tuan rumah” atau kata tempat morfem terikat tersebut melekat
PRIMING, DISCOURSE AND TEXT
Ada saatnya kita melihat bahwa lexical priming tidak dapat dipakai sebagai pilihan linguistic dari semua pilihan dan inilah daerah discourse atau teks. Kita telah melihat beberapa tempat di bab sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat diantara lexicl choices dan textual pattern namun juga pada tempat tensi diantara dua unsur tersebut.
Pada tahun 1991 Hoey mengemukakan model bahasa pada figure 8.1 mengemukakan lexical item dan textual. Klaim yang dibuat oleh Hoey yakni lexis dan text yang diorganisasikan daripada distrukturkan dan fonologi, sintaks dan interaksi dimana interaksi structural dibutuhakn untuk bertindak sebagai diantara subtansi fonik dan lexis. Diantara leksis dan text dan diantara teks dan ekstra tekstual konteks.
Waktu kecil, sekitar umur lima tahun. Dia sering mengantar donat jualan ibunya ke beberapa warung di kampung halamannya tinggal, desa Ncera. Mengayuh sepeda pink tua dan reot pemberian dari kakak pertamanya. Masa kecilnya dia lalui dengan penuh keceriaan bersama teman-teman sebayanya. Dia bersama temannya terbiasa membantu orang tua di sawah dan sesekali membersihkan ladang. Jika sore dan lowong, mereka berenang di embung Ncera dan memancing ikan. Jika musim tertentu mereka mengumpulkan kemiri dan memetik jambu biji. Di hari minggu dia terbiasa jogging atau camping di dekat air terjun desa Kalemba. Dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang menyenangi pendidikan, itulah Akbar Putra. Nama pemberian ayahnya, berharap suatu saat anak laki-laki satu-satunya bisa mengayomi keluarga dan orang-orang yang sedang membutuhkan. Ayahnya menekankan dalam perilaku kesehariannya, pendidikan adalah investasi utama. Walaupun baju kita biasa saja; tak masalah. ...
Komentar
Posting Komentar