Langsung ke konten utama

CUAP-CUAP



Immigrants' issue

Wajah putih, seperti ras kaukasoid, jilbab yang kelihatan jambulnya. pemandangan ini mengingatkanku seperti penampilan kaum syiah di TV. tepatnya di Iran. Dan dugaanku benar saudara, itu bukan sembarangan dugaan, Tapi berdasarkan gabungan berita yang saya peroleh dari TV. teman-teman kos yang sering bergaul dengan mereka ini menyatakan bahwa orang-orang kulit putih yang hidup bergerombol di sebuah gedung dipersimpangan lorong kosan.

dan kami berkesempatan untuk berinteraksi dengan beberapa imigran asal afganistan dan iran itu dengan cara mengajari mereka bahasa Inggris. kalian bisa bayangkan mengajari murid yang tida bisa berbahasa Indonesia. jadi selain kesabaran untuk tetap mengajar diperlukan juga kreatifitasan

untunglah beberapa teman kosan sangat kreatif mengajari dan memberi penjelasan mengenai pertanyaan mereka yang sederhana namun sangat penting.

kami pernah ditanya oleh seorang imigran yang menjadi murid kami "kenapa Pemerintah Indonesia tidak menerima imigran dari negara Konflik"

salah seorang teman yang berkompeten menjawab : "karena rakyat Indonesia masih memiliki rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan dan sedang dalam proses perkembangan menuju negara berkembang" kemudian kami melanjutkan proses belajar mengajar.

ada beberapa perbedaan yang sengaja tidak kami singgung sejak awal, seperti cara sholat mereka yang hanya tiga kali sehari, Ingat bukan lima kali. saya pernah bertanya langsung, kenapa dia tidak sholat dzuhur?
"katanya dia menjamak sholat dzuhur dengan ashar". Astagfirullah meyakini Islam hanya memerintahkan sholat lima waktu, sorry I have to say itu sebuah kekafiran. karena yang wajib itu sholat ada lima kali sehari bukan tiga kali.

secara manusia saya merasa iba dengana mereka, karena mereka lari dari konflik dan meninggalkan kampung halamannya. mereka datang ke Indonesia dengan tujuan utama bisa menujju ke Australia. namun PM Australia telah membuat keputusan yang tegas bahwa mereka menutup arus gelombang     
kedatangan para pencari suaka di negara mereka Australia. hal ini dikuatkan oleh pertemuan presiden dengan PM Tony Abbot seperti yang pernah dilansir oleh salah satu web. sorry ana lupa nama webnya.

tidak jarang mereka mengeluh seperti "mereka tidak akan tahu mengenai masa depannya", mereka ingin puny pekerjaan sementara seseorang dengan status imigrasi di Indonesia tidak boleh memiliki pekerjaan. dia hanya menerima tunjangan dari organisasi UNCHR. coba kalian cari di Gugel apa itu UNHCR...

Pada saat ditanya oleh imigran itu saya jadi berpikir "seandainya indonesia menerima tawaran pak Habibie untuk melanjutkan Industri pesawat terbang, maka indonesia akan kaya". tapi politikus suka bermain-main dengan masyarakat yang masih belum paham. lah gue ngomong apa yah?...
next, if only my country is a rich or develop country we well accept the immigrants

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MORFEM ZERO

Morfem Zero Morfem Zero adaalah sebuah penemuan baru yang dikemukan oleh Kamsinah (…) dalam disertasinya, morfem zero ini merupakan salah satu teori yang menunjukkan konsep kesemestaan bahasa (Language Universal). Darwis (2003) menyatakan : “ada enam prinsip pengenalan morfem salah satunya adalah pada prinsip keempat dia mengatakan”satuan yang berparalel dengan kekosongan dalam satuan struktur bunyi atau fonologik adalah morfem, yaitu disebut morfem zero”” Dari pengertian diatas dapat ditarik beberapa point penting sebuah bentuk dikatakan morfem zero 1.       Satuan tersebut berparalel 2.       Satuan tersebut kosong 3.       Ada pada satu struktur bunyi atau fonologik Contoh yang paling konkret adalah bahasa Inggris pada bentuk jamak dan pada bentuk tunggal 1.       Apple s yakni lebih dari satu apel Apple yakni satu apel Kebanyakan nomina dalam bahasa Inggris...

Masya Allah, Anak yatim jadi Anggota Polri di POLDA NTB.

  Waktu kecil, sekitar umur lima tahun. Dia sering mengantar donat jualan ibunya ke beberapa warung di kampung halamannya tinggal, desa Ncera. Mengayuh sepeda pink tua dan reot pemberian dari kakak pertamanya. Masa kecilnya dia lalui dengan penuh keceriaan bersama teman-teman sebayanya. Dia bersama temannya terbiasa membantu orang tua di sawah dan sesekali membersihkan ladang. Jika sore dan lowong, mereka berenang di embung Ncera dan memancing ikan. Jika musim tertentu mereka mengumpulkan   kemiri dan memetik jambu biji. Di hari minggu dia terbiasa jogging atau camping di dekat air terjun desa Kalemba. Dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang menyenangi pendidikan, itulah Akbar Putra. Nama pemberian ayahnya, berharap suatu saat anak laki-laki satu-satunya bisa mengayomi keluarga dan orang-orang yang sedang membutuhkan. Ayahnya menekankan dalam perilaku kesehariannya, pendidikan adalah investasi utama. Walaupun baju kita biasa saja; tak masalah.   ...

produksi ujaran proses yang rumit hasil yang kelihatan 'biasa'

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ujaran merupakan pembahasan yang melibatkan proses pikiran dan rangkaian kata yang kompleks. Dari ujaran ang dituturkan oleh pembicara kita dapa mellihat keadaan psikologi pembicara melalui kata-kata yang dia ucapakn dan cara dia mengucapkan. Pembahasan ini sangat penting dalam mendikung dunia pengajaran dan interkasi antara guru dan muridnya maupun lawan tutur secara umum. Melihat bahwa ilmu psikoliguistik sangat bermanfaat bagi pengajaran bahasa dan makrolinguistik secara umum.   B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Proses terjadinya produksi Ujaran C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui proses terjadinya produksi ujaran 2. Mengetahui urutan yang tepat manakah yang lebih dahulu dari ketiga topik yang sedang dibahas, persepsi, pemahaman dan ujaran.  3. Menguraikan proses terjadinya produksi ujaran BAB II Bagaimana Manusia Memproduksi Ujaran dan Kalimat A. PRODUKSI UJARAN 1. Langkah umum dala...