BIMANESS’ CUISENE
Salah seorang teman pernah bertanya, apa makanan khas bima?
Waktu itu saya hanya menjawab “pangaha bunga”. Sekarang saya sadar
bahwa bima memiliki banyak sekali makanan khas, diantaranya:
Dimulai dari camilan
1. 1.
Bingka
dolu
Bingka dolu merupakan camilan yang
biasa ada dipasaran tradisional, bentuknya yang kenyel, lembut dan manis
membuat jajanan ini tetap memilki peminat setia. Bingka dolu pada umumnya
memiliki dua fariasi makna yakni, warna kuning dan hijau. Saya lebih suka warna
hijau.
2.
2. Pangaha
bunga
Pangaha bunga merupakan jajanan khas
bima yang terbuat dari tepung beras biasa sebagai bahan utama. Cara membuatnya
cukup mudah, tepung beras di tambahkan dengan mentega, gula, air dan garam
secukupnya. Adonan diaduk rata hingga dapat dibentuk kemudian dicetak sesuai
bunga. Langkah selanjutnya digoreng pada minyak yang sudah dipanaskan, lalu
perhatikan kue hingga berwarna keemasan dan angkat kemudian tiriskan. Kue ini bisa
bertahan hingga lebih dari satu bulan asal disimpan pada tempat yangs sejuk.
3.
3. Kalempe
mpinga
Kue ini juga berasal dari tepung
beras dan dibuat dengan cara digoreng. Pertama-tama siapkan tepung beras,
campur dengan gula merah, tambahkan air hingga adonan mengental, ingat tidak
terlalu encer dan tidak terlalu kental, plus garam secukupnya. Untuk menggoreng
kalempe mpinga, kita harus memasukkan adonan satu persatu, karena kalempe
mpinga hanya dapat dibuat dengan cara satu wajan satu kue.
4.
4. Range
Range adalah makanan yang terbuat
dari berasa dan kelapa. Makanan ini juga bisa ditemui di kota Barru mereka
menyebutnya dange. Aku tidak tahu apakah dange atau range yang lebih dahulu
ada.
5. 5.
Kacipo
Kacipo adalah kue kering yang
berbentuk seperti kelereng. Teksturnya agak keras, beberapa orang menambahkan
wijen sebelum kacipo digoreng.
ANY COMMENT? PLEASE ADD…
Makanan khas
1.
Mangge
mada
Mangga
mada merupakan makanan yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi, dan terkadang
daging sapid an kerbau. Selama ini makanan ini hanya bisa ditemukan dipasar
tradisional.
2.
Kapenci
Makanan
ini biasa saya temukan ketika saya masih kecil, penjual ikan keliling biasa
menjajakan makanan ini. Seafood ini entah jenis yang mana namun ini dijaman
seratus persen halal dan bersih karena ini makanan warisan dari leluhur.
3.
Sepi
Sepi
adalah udang kecil-kecil yang biasa tumis menggunakan bawang merah, tomat dan
cabai rawit. Makanan ini sangat digemari karena rasanya yang manis dan harganya
relative lebih murah. Sepi yang segar ditandai dengan warnanya yang masih merah
ke merah jambu-an yang masih kelihatan segar dan bersih.
4.
Mbumbu
dungga
Mbumbu
dungga merupakan bumbu yang berbahan
dasar jeruk, cabai dan garam yang difermentasi selama beberapa hari. Setelah
mengalami fermentasi bumbu ini siap digunakan sebagai bahan pelengkap dalam
makanan.
5.
Doco
Doco
merupakan makanan khas bima lainnya, dibeberapa daerah lain mengenalnya dengan
kata acar. Doco bima sangt berbeda, doco bima lebih menitik beratkan bahan
utama pada bawang merah sebagai komoditi ekspor mereka ke bali dan daerah
lainnya. Bawang Bima sangat terkenal karena aromanya yang tajam dan rasanya
yang pedas, warnanya yang merah merona dan tahan dalam cuaca buruk. Back, doco
bima berbahan dasar bawang merah , tomat sayur, mentimun, kadang ditambahkan
mangga yang sangat asam plus kemangi
atau pataha mpori sangat enak jika ditambahkan dengan terong bulat warna hijau.
Ingat ya beda terong bulat dengan terong panjang warna ungu. Terong bulat warna
hijau ini berbeda pula dnegan terong bali yang bulat ber warna ungu.
diatas contoh doco sederhan, dibawah ini ada juga tota fo'o
6.
Utambeca
parongge
Utambeca
parongga merupakan sayuran yang terbuat dari daun kelor, sayur ini biasa
dijadikan sayur bening. Menurut penurutan teman dari daerah Sulawesi selatan daun
kelor ini kadang ditambah dengan santan, saya belum pernah coba kalau yang ini.
Back, utambeca parongge merupakan tumpuan harapan orang di kebanyakan kampong
di Bima. Hampir setiap rumah memiliki pohon kelor, pohon kelor ini memiliki
banyak manfaat, diantaranya: kuncup daunnya bisa digunakan untuk mengobati luka
lebam akibat terjatuh dan sebagainya. Akarnya bisa digunakan sebagai obat dan
kulitnya pun bisa digunakan sebagai obat. Tidak heranlah ada pepatah yang
mengatakan “dunia tidak selebar daun kelor”. Menurut dosen fakultas sastra UI,
dalam wawancara program acara reality show “tau ngak sih” di station TV Swasta,
beliau mengatakan bahwa “bagi beberapa etnis daun kelor memberikan banyak
manfaat, jika mereka sakit A sampai dengan Z mereka akan menggunakan daun kelor
sebagai obat dan jika mereka terluka mereka juag akan memakai akar atau kulit
dan batang kelor sebagai obat herbal alami” ini membuktikan bahwa daun kelor
memiliki khasiat dan manfaat yang cukup banyak.
7.
Oha
santa dan oha mina
Oha
santa merupakan makanan yang biasa tersaji ketikaseorang mengadakan kenduri
atau sunatan serta selamatan. Bagi warga kampong utamanya desa Ncera.
Menyediakan oha santa merupakan sebuah kewajiban, para ibu-ibu akan mencibir
keluarga yang tidak menyediakan oha santa. Oha santa secara harfiah bermakna nasi
dan ketan. Secara etimologi, bermakna nasi yang didandang dengan cara mencampur
nasi setengah matang dengan sari kelapa. Kemudian nasi tersebut dibiarkan
matang. Setelah nasi matang siapkan bawang yang telah diiris lalu goring dengan
minyak yang hampir sama banyaknya denga bawang, hal ini untuk menjaga agar
bawang tidak gosong. Setelah bawang berwarna keemasan, tiriskan lalu campur
dengan oha santa tadi. Setelah oha santa dicampur dengan bawang dan minyak
jadilah oha santa tadi menjadi oha mina.
semua gambar itu diambil dari google
source
berbagai sumber
thanks to google untuk gambarnya
Komentar
Posting Komentar