Kuliah Kerja Nyata
Dalam beberapa kasus kita akan menemukan rencana tidak
sesuai ekspektasi. Namun yang penting kita selalu berkilah “yang penting sudah
usaha”. Tetapi dunia kerja tidak pernah memerhatikan alasan apapun yang kita
suguhkan di depan sebuah ketiadaan. Selalu output yang diperhatikan. Revolusi
industry memang seperti itu. Di hadapan kenyataan hidup yang kita lihat.
Tantangan serba cepat dan solusi serba instan. Berubah melampaui perputaran
matahari dari timur ke barat atau sebaliknya.
Menurut beberapa data hasil perhitungan quick count dan
real count, fakta menyuguhkan “tingkat pengangguran terdidik semakin melonjak
naik seiring bertambahnya angka satu pada usia zaman”. Beberapa penyebab
melonjaknya tingkat pengangguran telah disajikan para ahli sebagai kambing
hitam. Diantaranya, tidak sesuainya latar belakang jurusan dan lowongan
pekerjaan yang ditawarkan. Sarjana kurang memiliki soft skill dan hanya punya
teori. Sarjana kurang berpengalaman.
Sebagai
seorang yang baru berkecimpung di dunia akademisi. Dan pernah beberapa periode
bekerja dengan para praktisi di bidanng ilmu yang sementara saya tekuni. Dalam
benak polos saya kemudian muncul. Bagaimana tidak dikawinkan saja kepentingan
ini?. Karena akademisi telah menelurkan sarjana yang katanya minim soft skill
dan punya banyak teori mengapa tidak dipekarjakan sambil terus diawasi oleh
tenaga praktisi ahli di perusahaan itu?. Karena akademisi telah menelurkan
mungkin sarjana yang belum bisa menjawab tantangan zaman yang serba instan.
Atau mungkin fresh graduate yang menuntut gaji terlalu tinggi dan harap bisa
menaiki anak tangga ke tujuh tanpa memulai menaiki anak tangga pertama. Atau
perusahaan tak mampu membayar gaji sarjana dan hanya mampu membayar gaji SMK.
Ini jadi beban pikiran saya yang masih baru mengabdi seumur jagung? Ternyata tidak.
Dosen-dosen sepuh juga merasakan hal yang sama. Ada kiranya yang perlu
diperbaiki dari kurikulum dan metode pengajaran di universitas. System
pembelajaran dengan metode Student centered learning telah diterapkan di PTN-BH
namun amnesia di PTS dan PTN tertentu. Jawabannya sepele. Tidak semua mahasiswa
mendapatkan input yang sama ketika menjadi maba. Sehingga penerapan system
pembelajaran lama, yakni teacher centered learning masih bertahta. Jadi, telah
lebih dari satu decade system ini diterapkan. Membawa perubahan? Bisa iya dan
bisa juga tidak. Tergantung pada kenyataan yang berbicara di lapangan.
Kuliah
kerja nyata sebagai salah satu solusi yang disediakan oleh kampus. Setidaknya
menjadi jawaban dari sekelumit permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat old
hingga milineal. KKN yang telah diterapkan dari dulu hingga sekarang ini masih
menjadi alternative utama selain magang. Di dalam program mata kuliah KKN ini
mahasiswa didesain untuk berinteraksi dengan dunia nyata sebagaimana mestinya.
Di beberapa uiversitas KKN ini hanya punya satu jenis yakni KKN regular. Yakni
KKN yang kebanyakan penempatannya di desa-desa. Mahasiswa didesain agar mampu
berkeja secara team. Bekerja mandiri. Melatih kemampuan komunikasi di depan
umum dan melatih mahasiswa berinteraksi menerapkan teori dalam kehidupan nyata.
Akhirnya kita sadar bahwa belajar benar-benar long life education.
#UTS SUMBAWA
Komentar
Posting Komentar