Langsung ke konten utama

ANALISIS WACANA KRITIS



16 Februari 2015
Pratiwi Sakti
P0500214010
Deviyanti maju sebagai single presenter untuk mempresentasikan materi yang diamanahkan baginya. Rekan presenternya berhalangan hadir karena sakit. Materi yang ia bawakan yakni Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis, dia mengawali sebuah presentasi dengan pengertian analisis wacana dan analisis wacana kritis. Menurutnya Linguistik Kritis yakni ilmu yang membahas tentang internal bahasa itu yakni linguistic mikro meliputi fonetik dan fonologi, morfologi, sintaksis, semantic dan pragmatic. Analisis wacana Kritis merupakan sebuah ilmu terapan yang menggunakan bahasa sebagai pisau bedah dari sebuah wacana yang dipertuturkan oleh pembicara dalam sebuah wacana. Analisis wacana kritis menggunakan disiplin ilmu lain selain ilmu linguistic sepeti ilmu budaya, psikologi, politik dan situasi serta kondisi wacana tersebut diungkapkan untuk mengetahui apa makna wacana yang dikemukakan oleh seorang penutur.
Pada sesi Tanya jawab, pertanyaan pertama berbunyi: “Berapa persenkah unsur ekstrinsik dari sebuah wacana dapat mempengaruhi bahasa verbal wacana tersebut dan berapa persen unsur intrinsic wacana itu sendiri mempengaruhi bahasa verbal yang diungkapkan oleh pembicara” pertanyaan ini dijawab oleh Deviyanti dengan memberikan sebuah gambaran konkrit mengenai topic yang sedang dibicarakan di masyarakat sekarang yakni “perseteruan KPK vs POLRI” dalam sebuah wawancara singkat wartawan kepada Presiden Jokowi, Jokowi memeberikan jawaban atas pertanyaan “kapan Presiden akan menyelesaikan masalah KPK dan POLRI ini kemudian beliau menjawab “tolong jangan tekan saya” yang dapat dimaknakan dengan berbagai dimensi yakni dari segi budaya karena Jokowi merupakan orang Jawa yang terbiasa menggunakan bahasa yang tidak langsung maka ini dapat diartikan bahwa Jokowi sedang berbicara dengan partai pengusungnya yakni PDIP, dia hendak berkata kepada Partai bahwa “tolong jangan tekan saya” kemudian jika dilihat dari situasinya pada saat itu Jokowi menerima masukan dari seteru politiknya terdahulu yakni Koalisi Merah Putih”. Dapat dikatakan disini bahwa unsur budaya, politik dan latar pendidikan seorang itu mempengaruhi tuturan yang ia utarakan. Ibu Gusna menambahkan bahwa “coba kalian perhatikan seuah bola yang dilemparkan pada satu titik kemudian setelah itu bola tersebut mengenai titik lain juga, ini bermakna bahwa terkadang seseorang mengungkapkan sebuah tuturan didepan si A namun sebenarnya sasaran yang ingin ia bidik sebenarnya adalah B”
So, Analisis Wacana Kritis merupakan pembahasan yang lebih menitikberatkan persoalan pembahasannya pada unsur Linguistik Makro yakni membahasa bahasa serta hubungannya dengan ilmu lain baik itu budaya, latar belakang pendidikan penutur, psikologi penutur dan pendengar, keadaan dan situasi politik serta social kemasyarakatan yang sedang bergejolak saat tuturan dipertuturkan oleh penutur tersebut menuturkan tuturannya.
Pertanyaan selanjutnya lebih menekankan pada perbedaan linguistic Kritis dan Analisis Wacana Kritis dan apakah perbedaan antara analisis wacana Kirtis dengan Analisis wacana. Karena yang sekarang dibahas memakai predikat kritis. Jawaban yang diberikan lebih menekankan kepada “Seluas dan selebar apapun pembahsan dari sebuah wacana baik analisis wacana dan analisis wacana Kritis ada hal mendasar yang perlu diingat yakni bahasa itu sendiri sebagai alat bedahnya. Sebagai seorang yang mempelajari linguistic kita jangan pernah lupa bahwa bahasa meupakan objek yang menjadi pembahasan dalam analisis wacana itu, baik dari segi ketransitifan, kopula, jika dalam Bahasa Inggris terdapat kesesuaian antara subjek dan predikat”.
Selanjutnya Ibu Gusna mempersilahkan kami untuk menganalisis wacana dalam Koran yang telah kami bawa sebagai tugas individu. Kelompok terbentuk menjadi tiga dalam kelas, masing-masing kelompok memeiliki empat anggota. Kami harus menganalisis wacana dnegan menggunakan pisau bedah yang bernama “Mental Process, Material Process dan Ralational Process” Proses Mental  secara garis besar meliputi tiga yakni persepsi seperti melihat dan mendengar, afeksi seperti suka dan takut, kognisi seperti berfikri, mengetahui dan memahami. Proses material yang lebih dikenal dengan act of doing yakni melakukan sesuatu. Proses relasional dicirikan keterkaitan antara participant dengan identitas dan varian-varian. Partisipan dalam proses ini dapat berupa penyandang, atribut, teridentifikasi dan pengidentifikasi serta eksisten.    
                

                  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MORFEM ZERO

Morfem Zero Morfem Zero adaalah sebuah penemuan baru yang dikemukan oleh Kamsinah (…) dalam disertasinya, morfem zero ini merupakan salah satu teori yang menunjukkan konsep kesemestaan bahasa (Language Universal). Darwis (2003) menyatakan : “ada enam prinsip pengenalan morfem salah satunya adalah pada prinsip keempat dia mengatakan”satuan yang berparalel dengan kekosongan dalam satuan struktur bunyi atau fonologik adalah morfem, yaitu disebut morfem zero”” Dari pengertian diatas dapat ditarik beberapa point penting sebuah bentuk dikatakan morfem zero 1.       Satuan tersebut berparalel 2.       Satuan tersebut kosong 3.       Ada pada satu struktur bunyi atau fonologik Contoh yang paling konkret adalah bahasa Inggris pada bentuk jamak dan pada bentuk tunggal 1.       Apple s yakni lebih dari satu apel Apple yakni satu apel Kebanyakan nomina dalam bahasa Inggris...

KULINER KHAS BIMA

BIMANESS’ CUISENE Salah seorang teman pernah bertanya, apa makanan khas bima? Waktu itu saya hanya menjawab “pangaha bunga”. Sekarang saya sadar bahwa bima memiliki banyak sekali makanan khas, diantaranya: Dimulai dari camilan 1.      1.  Bingka dolu Bingka dolu merupakan camilan yang biasa ada dipasaran tradisional, bentuknya yang kenyel, lembut dan manis membuat jajanan ini tetap memilki peminat setia. Bingka dolu pada umumnya memiliki dua fariasi makna yakni, warna kuning dan hijau. Saya lebih suka warna hijau. 2.       2. Pangaha bunga Pangaha bunga merupakan jajanan khas bima yang terbuat dari tepung beras biasa sebagai bahan utama. Cara membuatnya cukup mudah, tepung beras di tambahkan dengan mentega, gula, air dan garam secukupnya. Adonan diaduk rata hingga dapat dibentuk kemudian dicetak sesuai bunga. Langkah selanjutnya digoreng pada minyak yang sudah dipanaskan, lalu perhatikan kue hingga berwarna kee...

JADWAL PENDAFTARAN PASCA UPT DI INDONESIA

UNHAS unhas biasanya membuka pendaftaran semua jurusan mulai awal januari hingga akhir maret. dan hanya membuka satu kali pendaftarn pertahun. khusus diunhas prodi ada dua prodi yang anda harus teliti. Pertama, prodi ELS yang memiliki dua konsentrasi yakni konsentrasi kebahasaan : materinya ya tentang linguistik inggris dan perkembangan ilmu linguitik. kedua konsentrasi sastra, ketiga konsentrasi kependidikan. nah gelarnya tetap M. Hum. tenaga pengajarnya kebanyakan lulusan luar negeri dan juga dosen sastra inggris waktu kita masih S1. Ingat ya, berbeda dengan linguistik, prodi linguistik unhas berbeda dengan konsentrasi kebahasaan yang berada dibawah naungan Prodi ELS. Prodi Linguistik belum memiliki konsentrasi, Linguistik Unhas mengarah ke Linguistik Murni bukan terapan, jadi mata kuliahnya disemester satu masih murni banget, kayak: filsafat ilmu, morfologi, fonetik dan fonologi, sosiolinguistik, sintaksis, semantik dan leksikografi. kalian pernah mendengar leksikografi? ini merup...