MASKENDI
Mata kuliah masyarakat dan kebudayaan Indonesia atau yang disingkat dengan MASKENDI merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa sastra seluruhnya baik mulai sastra Arab, sastra Indonesia, sastra Inggris, sastra jepang, sastra prancis, sastra daerah bugis makassar, sejarah dan mahasiswa arkeologi
awalnya saya aneh mata kuliah apa ini? kok maskendi, ternyata setelah tahu kepanjangannya saya really absurb this.
here we go
1. makul ini membahas semua budaya yang ada di Indonesia
2. pastinya ada diskusi hangat dan menegangkan sekaligus sedikit 'menyinggung' beberapa suku namun 'bukan maksud untuk menyingggung' hanya membeberkan kenyataan
salah satu sesi yang paling menegangkan ketika floor / audiences membahas budaya bugis makassar vs jawa plus sumatera. dalam budaya bugis makassar sistem kekerabatan adalah patrilineal sementara di sumatera matrilineal,
ada seorang teman kelas, he mengeluh secara terbuka dalam kelas bahwa, untuk melamar perempuan makassar dibutuhkan mahar yang sangat mahal sesuai dengan tingkat pendidikannya.
misalnya saja di sebuah daerah di sulawesi selatan. berdasarkan keterngan salah satu ibu KOST dan juga pengakuan dari beberapa teman yang telah dilamar atau dikhitbah. dan juga pengalaman menghadiri undangan gadis makassar. maka di peroleh data seperti berikut ini,
ehm..... ehm....
1. mahar anak gadis SMA biasanya : Rp 50.JUTA
2. mahar anak gadis S1 biasanya : 75 JUTA-an sampai keatas
3. S2 atau dokter 100-JUTA-an, YAH itu hanya uang mahar yang diberikan kontan, belum termasuk uang gedunga dan hal-hal lainnya... nomina ini sebelum BBM naik atau kira2 tahun 2008 keatas, wah ndak tahu sekarang sob
lalu teman tersebut melanjutkan kisahnya,
"sebelumnya saya minta maaf, dengan suku X, jika suku X menikah maka mahar perempuannya cukup dengan Membayar buku nikah di KUA"
Hal yang paling menarik memang untuk dibicarakan mengenai mahar antar budaya ini, jika di BIMA, mahar itu biasanya dalam bentuk rumah panggung mulai sembilan sampai empat belas tiang. nah perempuannya menyediakan tanah sebagai tempat rumah panggung tersebut berpijak
next... saya pernah bertanya kepada teman.. kenapa maharnya perempuan makassar mahal?
jawabannya singkat, katanya sebagai "Imbalan karena mereka telah menjaga diri dengan baik dari lahir dan batin untuk suaminya dan juga mereka tidak mudah menggugat cerai dan berpikir dua ribu kali untuk bercerai"
masih ada yang lain,,, ane mau kuliah dulu yah....
Mata kuliah masyarakat dan kebudayaan Indonesia atau yang disingkat dengan MASKENDI merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa sastra seluruhnya baik mulai sastra Arab, sastra Indonesia, sastra Inggris, sastra jepang, sastra prancis, sastra daerah bugis makassar, sejarah dan mahasiswa arkeologi
awalnya saya aneh mata kuliah apa ini? kok maskendi, ternyata setelah tahu kepanjangannya saya really absurb this.
here we go
1. makul ini membahas semua budaya yang ada di Indonesia
2. pastinya ada diskusi hangat dan menegangkan sekaligus sedikit 'menyinggung' beberapa suku namun 'bukan maksud untuk menyingggung' hanya membeberkan kenyataan
salah satu sesi yang paling menegangkan ketika floor / audiences membahas budaya bugis makassar vs jawa plus sumatera. dalam budaya bugis makassar sistem kekerabatan adalah patrilineal sementara di sumatera matrilineal,
ada seorang teman kelas, he mengeluh secara terbuka dalam kelas bahwa, untuk melamar perempuan makassar dibutuhkan mahar yang sangat mahal sesuai dengan tingkat pendidikannya.
misalnya saja di sebuah daerah di sulawesi selatan. berdasarkan keterngan salah satu ibu KOST dan juga pengakuan dari beberapa teman yang telah dilamar atau dikhitbah. dan juga pengalaman menghadiri undangan gadis makassar. maka di peroleh data seperti berikut ini,
ehm..... ehm....
1. mahar anak gadis SMA biasanya : Rp 50.JUTA
2. mahar anak gadis S1 biasanya : 75 JUTA-an sampai keatas
3. S2 atau dokter 100-JUTA-an, YAH itu hanya uang mahar yang diberikan kontan, belum termasuk uang gedunga dan hal-hal lainnya... nomina ini sebelum BBM naik atau kira2 tahun 2008 keatas, wah ndak tahu sekarang sob
lalu teman tersebut melanjutkan kisahnya,
"sebelumnya saya minta maaf, dengan suku X, jika suku X menikah maka mahar perempuannya cukup dengan Membayar buku nikah di KUA"
Hal yang paling menarik memang untuk dibicarakan mengenai mahar antar budaya ini, jika di BIMA, mahar itu biasanya dalam bentuk rumah panggung mulai sembilan sampai empat belas tiang. nah perempuannya menyediakan tanah sebagai tempat rumah panggung tersebut berpijak
next... saya pernah bertanya kepada teman.. kenapa maharnya perempuan makassar mahal?
jawabannya singkat, katanya sebagai "Imbalan karena mereka telah menjaga diri dengan baik dari lahir dan batin untuk suaminya dan juga mereka tidak mudah menggugat cerai dan berpikir dua ribu kali untuk bercerai"
masih ada yang lain,,, ane mau kuliah dulu yah....
Komentar
Posting Komentar