Langsung ke konten utama

LELAKI TEDUH



Seorang teman yang telah kuanggap sebagai adekku sendiri bertanya;

waktu itu kami masih duduk di bangku kuliah

pertanyaannya, dia ajukan di antara kerumunan teman kelas

kami ber-enam perempuan dan tujuh orang laki-laki, keseluruhan dalam kelas itu ada tiga belas orang

"kak, kakak mau dipoligami?"

hening sejenak, mereka terdiam, mata-mata dalam kelas itu tidak diarahkan kepadaku

namun aku sadar telinga mereka menunggu mulutku terbuka untuk mengeluarkan isi hatiku

dua temanku tahu betul bahwa saya adalah perempuan yang sulit menceritakan hal yang bukan
menjadi isi hatiku

makanya jika ada keselahan administrasi semasa kuliah saya sedikit sulit diajak "berkompromi"

"ah bagaimana mw dipoligami menikah aja belum"

yang kupahami dari pertanyaanya adalah jika saya istri pertama dan membiarkan suami untuk berta'addud atau menikah lagi, maka bagaimana pendapat saya?

...


seorang teman dalam kelas bersahut
"logis tawwa jawabannya"

kini, bertahun-tahun telah berlalu

pertanyaan itu muncul sebelum trend pelakor akhir-akhir ini ada

setelah setitik bertukar pikiran dengan teman-teman kantor

Di sebuah daerah antah barantah, tren berubah menjadi penggoda laki-laki yang telah beristri lebih menantang
"apakah rasa malu sudah begitu terkelupasnya?"

demi frasa yang bernama mengimbangi gaya hidup
"lalu kamu rela merusak dongeng perempuan lain?"

tentu berbeda jika perempuan pertama mengajak perempuan kedua untuk bergabung dalam istananya, sebagaimana Aisyah dalam AAC mengajak Maria untuk bergabung, ah kali ini saya mengutip kisah nyata tapi menggunakan nama pelakon fiksi

perempuan yang mw dita'addud adalah perempuan yang memiliki kadar kesabaran yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata

mendahulukan Ridho Ilahi dibandingkan perasaan mereka sendiri

lalu muncul "berbuat baik kepada perempuankan tidak harus menjadikannya kedua dan ketiga?"

"tapi sadarkah kita apakah kita pantas membuat pertanyaan seperti ini? sementara kita sendiri belum melewati ujian yang seperti mereka rasakan"

sebagaimana seseorang yang berada di lantai satu
dan berusaha memprotes orang yang ada di lantai tujuh
padahal dia sendiri belum pernah naik kelantai dua, tiga, empat apalagi lantai tujuh

"saya bukan perempuan yang anti poligami, pun tidak mendukung pelakor yang memulai api lalu disambut baik oleh lelaki beristri tetapi jika pada akhirnya nanti tidak ada pilihan lain, maka saya tetap mau jadi yang pertama dan yang terakhir, biarkan dia mencari yang kedua atau ketiga atau ke empat namun kupastikan kau tidak akan pernah bisa melupakanku'

kepada perempuan-perempuan yang tersesat dengan cara merebut istana orang lain

sadarlah!

akan ada lelaki teduh yang setia memperjuangkan engkau disana

kau hanya perlu menunggunya sedikit saja untuk menggenap

percepat langkahnya dengan do'a-do'amu

terangi fikirannya dengan kematanganmu

dia yang bersendiri di sana didesain khusus untuk engkau yang sedang bersendiri

sebagaiman malam berpasangan dengan siang

dan sebagiamana sepatu tua yang telah jatuh cinta kepada sepasang kaki yang setia menemaninya

sekarang bersediakah kau menerima lelaki teduh yang telah lama memperjuangkan kau?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MORFEM ZERO

Morfem Zero Morfem Zero adaalah sebuah penemuan baru yang dikemukan oleh Kamsinah (…) dalam disertasinya, morfem zero ini merupakan salah satu teori yang menunjukkan konsep kesemestaan bahasa (Language Universal). Darwis (2003) menyatakan : “ada enam prinsip pengenalan morfem salah satunya adalah pada prinsip keempat dia mengatakan”satuan yang berparalel dengan kekosongan dalam satuan struktur bunyi atau fonologik adalah morfem, yaitu disebut morfem zero”” Dari pengertian diatas dapat ditarik beberapa point penting sebuah bentuk dikatakan morfem zero 1.       Satuan tersebut berparalel 2.       Satuan tersebut kosong 3.       Ada pada satu struktur bunyi atau fonologik Contoh yang paling konkret adalah bahasa Inggris pada bentuk jamak dan pada bentuk tunggal 1.       Apple s yakni lebih dari satu apel Apple yakni satu apel Kebanyakan nomina dalam bahasa Inggris...

Masya Allah, Anak yatim jadi Anggota Polri di POLDA NTB.

  Waktu kecil, sekitar umur lima tahun. Dia sering mengantar donat jualan ibunya ke beberapa warung di kampung halamannya tinggal, desa Ncera. Mengayuh sepeda pink tua dan reot pemberian dari kakak pertamanya. Masa kecilnya dia lalui dengan penuh keceriaan bersama teman-teman sebayanya. Dia bersama temannya terbiasa membantu orang tua di sawah dan sesekali membersihkan ladang. Jika sore dan lowong, mereka berenang di embung Ncera dan memancing ikan. Jika musim tertentu mereka mengumpulkan   kemiri dan memetik jambu biji. Di hari minggu dia terbiasa jogging atau camping di dekat air terjun desa Kalemba. Dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang menyenangi pendidikan, itulah Akbar Putra. Nama pemberian ayahnya, berharap suatu saat anak laki-laki satu-satunya bisa mengayomi keluarga dan orang-orang yang sedang membutuhkan. Ayahnya menekankan dalam perilaku kesehariannya, pendidikan adalah investasi utama. Walaupun baju kita biasa saja; tak masalah.   ...

produksi ujaran proses yang rumit hasil yang kelihatan 'biasa'

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ujaran merupakan pembahasan yang melibatkan proses pikiran dan rangkaian kata yang kompleks. Dari ujaran ang dituturkan oleh pembicara kita dapa mellihat keadaan psikologi pembicara melalui kata-kata yang dia ucapakn dan cara dia mengucapkan. Pembahasan ini sangat penting dalam mendikung dunia pengajaran dan interkasi antara guru dan muridnya maupun lawan tutur secara umum. Melihat bahwa ilmu psikoliguistik sangat bermanfaat bagi pengajaran bahasa dan makrolinguistik secara umum.   B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Proses terjadinya produksi Ujaran C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui proses terjadinya produksi ujaran 2. Mengetahui urutan yang tepat manakah yang lebih dahulu dari ketiga topik yang sedang dibahas, persepsi, pemahaman dan ujaran.  3. Menguraikan proses terjadinya produksi ujaran BAB II Bagaimana Manusia Memproduksi Ujaran dan Kalimat A. PRODUKSI UJARAN 1. Langkah umum dala...