Langsung ke konten utama

Hidup itu Take and Give

Hidup itu take and give

Selayaknya bagi orang yang mendapatkan kebaikan dari siapapun patut mengetahui cara balas budi. Balas budi itu sangat penting demi kelangsungan hidup manusia. Kadang kita mendapatkan rezeki yang berlebihan dalam hidup ini dan kadang kita kekurangan.
Memberi bukan berarti mengharapkan balas budi, namun member sepatutnya diiringi dengan keikhlasan, berharap yang kita berikan bermanfaat bagi orang yang kita berikan dimasa depan dan menutupi kesusahannya sekarang. Hidup akan bermasalah jika kita hanya ingin terus-terus diberi oleh orang lain. Sifat ini selain mendidik diri kita untuk terus bergantung pada orang lain, sifat ini membuat diri semakin tidak mandiri dan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Biasanya, orang yang memberikan kita sesuatu meminta imbalan kepada kita berupa kesetiaan dan hal non materi yang mungkin akan berakibat fatal. Hidup sungguh bermasalah jika kita hanya ingin diberi terus menerus, maka dari itu mulailah mendidik diri dengan cara berpikir sehat, dan logis. Berpikir yang sehat yakni bekerja dengan tangan sendiri, berpikir yang logis yakni tidak mudah terpengaruh iklan-iklan yang menipu, baik dengan sms, ol, dan amplop yang sedang marak. Imposible, dengan cara mentransfer uang sekian maka kita akan mendapatkan sekian ratu juta. Bermohonlah kepada Allah agar diberikan rezeki yang halal bukan kepada manusia. Hindari tontonan yang berbau rasis, mencela sebahagian kaum. Ingat kisah katak yang mati dalam air yang dipanaskan perlahan-lahankan?. Hidup sangat bermasalah jika kita hanya terus menerima, tidak hanya didunia namun juga diakhirat. Ingat tidak kisah, shohih yang diceritakan nabi mengenai orang yang terus meminta-minta kemudian setiap apa yang ia minta itu tidak lain hanya membuat daging wajahnya terkelupas di hari kiamat. Jadi pertanyaannya, tangan diatas atau wajah terkelupas?. Tentunya tidak semua meminta-minta itu tercela, meminta itu dibolehkan jika keadaan kita terjepit.
Give, memberimu segalanya. Na loh?! Iklan?. Itu iklan sabun give tempo dulue, just kidding. Member juga harus ada batasannya, jangan sampai karena terlalu dermawan, kita melupakan diri kita sendiri, tawadhu bukan berarti merendahkan diri. Tidak seperti, jika kau menamparku dipipi kanan maka aku akan memberikanmu pipi kiriku. Lah, bull shit namanya itu. Memberi itu ibarat orang menengadahkan tangannya yang tangannya itu tidak ia tutup rapat-rapat yang artinya kikir dan tidak ia buka lebar yang artinya terlalu bermurah hati, dan ia buka tangannya secukupnya sehingga air ditangannya bisa terisi. Memberi ada adanya, bukan seadanya. Artinya benar-benar member sesuai kemampuan. Bukan seadanya maksudnya, kita juga harus mempertimbangkan apa yang kita berikan kepada orang lain itu layak dimakan manusia? Jangan sampai apa yang kita berikan kepada orang lain it kita sendiri tidak mau memakannya karena tidak layak lagi untuk dimanfaatkan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masya Allah, Anak yatim jadi Anggota Polri di POLDA NTB.

  Waktu kecil, sekitar umur lima tahun. Dia sering mengantar donat jualan ibunya ke beberapa warung di kampung halamannya tinggal, desa Ncera. Mengayuh sepeda pink tua dan reot pemberian dari kakak pertamanya. Masa kecilnya dia lalui dengan penuh keceriaan bersama teman-teman sebayanya. Dia bersama temannya terbiasa membantu orang tua di sawah dan sesekali membersihkan ladang. Jika sore dan lowong, mereka berenang di embung Ncera dan memancing ikan. Jika musim tertentu mereka mengumpulkan   kemiri dan memetik jambu biji. Di hari minggu dia terbiasa jogging atau camping di dekat air terjun desa Kalemba. Dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang menyenangi pendidikan, itulah Akbar Putra. Nama pemberian ayahnya, berharap suatu saat anak laki-laki satu-satunya bisa mengayomi keluarga dan orang-orang yang sedang membutuhkan. Ayahnya menekankan dalam perilaku kesehariannya, pendidikan adalah investasi utama. Walaupun baju kita biasa saja; tak masalah.   ...

produksi ujaran proses yang rumit hasil yang kelihatan 'biasa'

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ujaran merupakan pembahasan yang melibatkan proses pikiran dan rangkaian kata yang kompleks. Dari ujaran ang dituturkan oleh pembicara kita dapa mellihat keadaan psikologi pembicara melalui kata-kata yang dia ucapakn dan cara dia mengucapkan. Pembahasan ini sangat penting dalam mendikung dunia pengajaran dan interkasi antara guru dan muridnya maupun lawan tutur secara umum. Melihat bahwa ilmu psikoliguistik sangat bermanfaat bagi pengajaran bahasa dan makrolinguistik secara umum.   B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Proses terjadinya produksi Ujaran C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui proses terjadinya produksi ujaran 2. Mengetahui urutan yang tepat manakah yang lebih dahulu dari ketiga topik yang sedang dibahas, persepsi, pemahaman dan ujaran.  3. Menguraikan proses terjadinya produksi ujaran BAB II Bagaimana Manusia Memproduksi Ujaran dan Kalimat A. PRODUKSI UJARAN 1. Langkah umum dala...

TRY AND NEVER GIVE UP

MORATORIUM Moratorium yang biasa dikenal dalam masyarakat awam adalah pemberhentian sementara jatah penerimaan CPNS oleh pemerintah, seperti yang pernah terjadi ditahun 2011 hingga 2013 kemarin. Any comment?. Rumor   mengatakan bahwa pemerintah akan kembali melakukan moratorium ditahun 2015 ini kecuali untuk guru dan tenaga kesehatan. Ini dilakukan untuk menghemat anggaran Negara, Allohu’alam. Please confirm those. Sobat muda apa yang akan kalian lakukan jika demikian keadaannya? Saya berencana dari awal akan membuka usaha namun sayangnya saya pribadi terkendala modal. Untuk membuka usaha bisnis dibutuhkan modal dan konsistensi, saya pernah membuat usaha kecil-kecilan seperti tas dan foot loose hasil rajutan. Ini memang sangat bermanfaat untuk menambal kebutuhan ekonomi yang ringan namun masih terbilang kurang jika kita ingin menabung uang hasil usaha itu.             Saya punya tawaran yang menarik bagi teman-teman ya...