Langsung ke konten utama

Menunggu memang sangatlah melelahkan, akan sangat melelahkan jika kita tidak tahu “apa yang sedang kita tunggu”




Ya, siapa yang benci mengantri?
Saya. Mungkin juga kebanyakan dari kalian yang membaca. Saya sering sekali mengantri. Ini tandanya, saya sering ke mall. Dulu. Waktu kuliah. Namun, sekarang antrian yang paling saya benci adalah antrian rumah sakit. Dan juga antrian bank. Selama jadi bendahara. Antrian yang saya benci adalah antrian di salah satu bank. Namun, saya biasanya punya pengalaman buruk di rumah sakit dan puskesmas mengenai antrian ini. Pertama di puskesmas, waktu memeriksakan gigi. Saya pernah masuk ke poli gigi. Namun nomor antriannya belum saya serahkan ke poli gigi. Dikarenakan pada saat loket pendaftaran saya tidak mengambil antrian lalu kemudian menyerahkannya di ruang poli gigi. Jadilah saya mengantri tanpa kejelasan selama dua jam. Dari pukul 10: 00 an pagi hingga pukul 12:00 an siang. Dan selama mengantri, saya selalu melakukan hal lain selain mengantri. Mengedit foto, menulis jurnal penelitian, atau membaca jurnal. Dan tanpa berpikir panjang bahwa saya sedang mengantri.

Kejadian kedua yakni pada saat mengantri di rumah sakit umum. Waktu itu saya mengambil obat untuk anggota keluarga yang Parkinson. Diagnose di surat rujukannya adalah Parkinson gemoghea. Sila Tanya alo dokter jika masih kepo. Karena di masa covid-19, pas masuk di halaman rumah sakit, saya melewati serangkaian tes suhu dan cuci tnagan pakai disinfektan sebagai protocol kesehatan selama pandemic covid19. Setelah menyerahkan surat rujukan di loket, trus dari loket berpindah ke ruang sebelahnya yang memeriksakan berkas tadi, trus dari situ saya diarahkan ke poli saraf. Nah pas di poli syaraf saya serahkan berkas tadi dan disuruh tunggu di luar. pas di depan beberapa pasien mengantri, ibu-ibu dan bapak-bapak bercampur baur. Trus dari situ, saya dipanggil dan ditanya-tanya sama ibu-ibu yang memakai apd warna oranye. Orangnya ramah dan sangat k  
Hingga saya sadar bahwa untuk mengantri erlu nomor antrian. Ah, betapa tidak mengertinya saya bahwa untuk mengentri dibutuhakn kepastian. Menuggu memang sangat melelahkan akan sangat melelahkan jika kita tidak tahu kepastian apa yang sedang kita tunggu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masya Allah, Anak yatim jadi Anggota Polri di POLDA NTB.

  Waktu kecil, sekitar umur lima tahun. Dia sering mengantar donat jualan ibunya ke beberapa warung di kampung halamannya tinggal, desa Ncera. Mengayuh sepeda pink tua dan reot pemberian dari kakak pertamanya. Masa kecilnya dia lalui dengan penuh keceriaan bersama teman-teman sebayanya. Dia bersama temannya terbiasa membantu orang tua di sawah dan sesekali membersihkan ladang. Jika sore dan lowong, mereka berenang di embung Ncera dan memancing ikan. Jika musim tertentu mereka mengumpulkan   kemiri dan memetik jambu biji. Di hari minggu dia terbiasa jogging atau camping di dekat air terjun desa Kalemba. Dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang menyenangi pendidikan, itulah Akbar Putra. Nama pemberian ayahnya, berharap suatu saat anak laki-laki satu-satunya bisa mengayomi keluarga dan orang-orang yang sedang membutuhkan. Ayahnya menekankan dalam perilaku kesehariannya, pendidikan adalah investasi utama. Walaupun baju kita biasa saja; tak masalah.   ...

produksi ujaran proses yang rumit hasil yang kelihatan 'biasa'

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ujaran merupakan pembahasan yang melibatkan proses pikiran dan rangkaian kata yang kompleks. Dari ujaran ang dituturkan oleh pembicara kita dapa mellihat keadaan psikologi pembicara melalui kata-kata yang dia ucapakn dan cara dia mengucapkan. Pembahasan ini sangat penting dalam mendikung dunia pengajaran dan interkasi antara guru dan muridnya maupun lawan tutur secara umum. Melihat bahwa ilmu psikoliguistik sangat bermanfaat bagi pengajaran bahasa dan makrolinguistik secara umum.   B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Proses terjadinya produksi Ujaran C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui proses terjadinya produksi ujaran 2. Mengetahui urutan yang tepat manakah yang lebih dahulu dari ketiga topik yang sedang dibahas, persepsi, pemahaman dan ujaran.  3. Menguraikan proses terjadinya produksi ujaran BAB II Bagaimana Manusia Memproduksi Ujaran dan Kalimat A. PRODUKSI UJARAN 1. Langkah umum dala...

TRY AND NEVER GIVE UP

MORATORIUM Moratorium yang biasa dikenal dalam masyarakat awam adalah pemberhentian sementara jatah penerimaan CPNS oleh pemerintah, seperti yang pernah terjadi ditahun 2011 hingga 2013 kemarin. Any comment?. Rumor   mengatakan bahwa pemerintah akan kembali melakukan moratorium ditahun 2015 ini kecuali untuk guru dan tenaga kesehatan. Ini dilakukan untuk menghemat anggaran Negara, Allohu’alam. Please confirm those. Sobat muda apa yang akan kalian lakukan jika demikian keadaannya? Saya berencana dari awal akan membuka usaha namun sayangnya saya pribadi terkendala modal. Untuk membuka usaha bisnis dibutuhkan modal dan konsistensi, saya pernah membuat usaha kecil-kecilan seperti tas dan foot loose hasil rajutan. Ini memang sangat bermanfaat untuk menambal kebutuhan ekonomi yang ringan namun masih terbilang kurang jika kita ingin menabung uang hasil usaha itu.             Saya punya tawaran yang menarik bagi teman-teman ya...