TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK
Sore ini ingatan saya kembali ke novel yang saya baca kelas dua SMA. Novel gubahan seorang pujangga. Seorang ulama yang mahsyur di era orde lama. Dia menulis tentang kehidupan masa itu, tentang perasaan, kekeluargaan, keterasingan, ketiadaan identitas, martabat, kejujuran, ketulusan, ketekunan, kebijaksaan, kesukuan dan juga harapan yang diwujudkan dengan nyata. Novel yang mashsyur ia tulis dalam bentuk yang kental, seakan-akan kita merasakan apa yang ia rasakan dan gambarkan dalam goresan pena itu. Penggambaran penulis dengan suasana tempat yang ia buat dalam selembar kertas itu. Keinginan yang ia sampaikan berhasil ia gambarkan dalam novel itu. Jelas, tanpa keraguan dan lugas. Ia memiliki jiwa yang kuat, hati yang tulus dalam guratan penanya, bahasa yang fasih, rangkaian kata yang indah, kata-kata yang beradab dan masuk ke hati. Dialah pujangga Buya Hamka.
Dia pernah menduduki jabatan sebagai ketua umum majelis ulama Indonesia. Profilnya pernah dimuat dalam metro File. Baiknya anda memburu metro file kisah hidup buya hamka di youtube, untuk tahu beda ulama MUI zaman dulu dan sekarang.
Any way. Don’t judge the book from it film. Novel bicara A film bicara B. sekarang kitta bicarakan filmnya. Aksi mereka yang buat saya nangis dan berlinang air mata dan terkadang tertawa kecil mendengar logat tokoh zainuddin yang di perankan oleh herjunot ali. Logat Makassar yang canggung dan it oke karena dia telah berusaha. Saking sulitnya logat makssar ini herjunot dibantu oleh ancho dalam logatnya. Logat Makassar agak sulit, bagi orang yang tidak tahu pastinya.
Sore ini ingatan saya kembali ke novel yang saya baca kelas dua SMA. Novel gubahan seorang pujangga. Seorang ulama yang mahsyur di era orde lama. Dia menulis tentang kehidupan masa itu, tentang perasaan, kekeluargaan, keterasingan, ketiadaan identitas, martabat, kejujuran, ketulusan, ketekunan, kebijaksaan, kesukuan dan juga harapan yang diwujudkan dengan nyata. Novel yang mashsyur ia tulis dalam bentuk yang kental, seakan-akan kita merasakan apa yang ia rasakan dan gambarkan dalam goresan pena itu. Penggambaran penulis dengan suasana tempat yang ia buat dalam selembar kertas itu. Keinginan yang ia sampaikan berhasil ia gambarkan dalam novel itu. Jelas, tanpa keraguan dan lugas. Ia memiliki jiwa yang kuat, hati yang tulus dalam guratan penanya, bahasa yang fasih, rangkaian kata yang indah, kata-kata yang beradab dan masuk ke hati. Dialah pujangga Buya Hamka.
Dia pernah menduduki jabatan sebagai ketua umum majelis ulama Indonesia. Profilnya pernah dimuat dalam metro File. Baiknya anda memburu metro file kisah hidup buya hamka di youtube, untuk tahu beda ulama MUI zaman dulu dan sekarang.
Any way. Don’t judge the book from it film. Novel bicara A film bicara B. sekarang kitta bicarakan filmnya. Aksi mereka yang buat saya nangis dan berlinang air mata dan terkadang tertawa kecil mendengar logat tokoh zainuddin yang di perankan oleh herjunot ali. Logat Makassar yang canggung dan it oke karena dia telah berusaha. Saking sulitnya logat makssar ini herjunot dibantu oleh ancho dalam logatnya. Logat Makassar agak sulit, bagi orang yang tidak tahu pastinya.
Komentar
Posting Komentar